Rabu, 26 Januari 2011

TEKNIK PENYUSUNAN PTK

Di edisi kali ini kita akan coba membahas trik dan tips mudah menyusun bab 1 sampai bab 3.  Tiga bab awal ini dapat dikatakan sebagai pondasi utama bangunan PTK dan menjadi penentu keberhasilan tindakan yang akan dilakukan.  Pada posting sebelumnya saya telah coba uraikan kegiatan sebelum teman-teman menyusun PTK, yaitu mengidentifikasi, menemukan dan memilih masalah yang akan diteliti dengan prinsip bahwa masalah yang dipilih memang mendesak untuk dipecahkan.  Satu hal yang perlu saya ingatkan yaitu sebelum menyusun proposal pastikan dulu teman-teman sudah menemukan alternatif pemecahan masalah yang akan diteliti. Maksudnya gimana sich?? Saya contohkan saja ya… Misalnya masalah yang akan diteliti Bagaimana menarik perhatian siswa dia awal pelajaran pada pelajaran IPS? Sebelum proposal disusun, temukan dulu alternatif pemecahannya. Misalnya melalui penggunaan Media Visual. Naah jika sudah ditemukan dapat dipastikan bahwa perhatian siswa disebut variable primer dan media visual disebut variable skunder. Mengapa disebut skunder? Karena masih banyak cara lain untuk menarik perhatikan siswa. Penggunaan media visual hanya salah satu diantaranya.

Okelah kalau gitoe…. Kita lanjut… Bagian awal PTK adalah Bab 1 (Pendahuluan), kemudian bab 2 (tinjauan pustaka) dan bab 3 (metode penelitian). Sistematika penulisan (outline) PTK berbeda-beda namun pada prinsipnya sama. Lalu dimana kesamaanya?? Bab 1 umumnya berisi latar belakang masalah, perumusan masalah dan gambaran singkat metode pemecahan masalahnya. Bab 2 berisi tinjauan pustaka dari variable primer dan varibel skunder penelitian. Bab 3 umumnya berisi penjelasan waktu, tempat, subyek (siswa) yang diteliti, kelas yang diteliti, cara pengumpulan data, instrument pengumpulan data, cara analisis data, cara observasi dan indicator keberhasilan penelitian. Untuk lebih jelasnya saya contohkan sistematika proposal PTK untuk masalah yang tadi kita pilih, namun sifatnya tidak baku.
Bab 1 Pendahuluan
  1. Latar Belakang Masalah
  2. Identifikasi Masalah  (optional)
  3. Rumusan Masalah
  4. Pemecahan Masalah
Bab 2 Tinjauan Pustaka
  1. Menarik minat dan Perhatian Siswa
  2. Media Pembelajaran visual
Bab 3 Metode Penelitian
  1. Setting penelitian (waktu,tempat, subyek yang diteliti,observator penelitian)
  2. Prosedur penelitian
  3. Pengumpulan Data
  4. Analisis Data
  5. Indikator keberhasilan penelitian
Naaah sistematika itulah yang akan kita bahas tentunya…. Namun kali ini bab I dulu yaaa, soalnya mulai pegel tanganku nich…. Kita mulai bab 1. 

Bab 1 Pendahuluan 
  •  Latar Belakang Masalah 
Menulis latar belakang masalah biasanya menjadi kendala berat bagi orang yang baru pertama kali akan menyusun karya tulis.  Kendala terbesar adalah sulitnya menuangkan ide,gagasan dan pemikiran yang ada dikepala dalam bentuk tulisan yang runtut, mudah dipahami, tidak bertele-tele.  Dalam beberapa workshop PTK yang saya ikuti kebanyakan teman-teman bingung mengenai apa yang harus ditulis dalam latar belakang masalah.  Nah saya akan coba berikan trik dan tipsnya. Tips ini hanya satu alternative lho…
Pertama, uraikan dulu kondisi ideal dari suatu kegiatan belajar. Teman-teman bisa merujuk standar nasional pendidikan (SNP), UU sikdiknas atau permendiknas, atau bisa juga pendapat-pendapat para ahli.
Kedua, uraikan kondisi riil yang terjadi di kelas anda secara keseluruhan. Dengan menguraikan semua masalah yang dihadapi dikelas maka sama saja kita sudah melakukan identifikasi masalah.  Bagian yang kedua ini adalah inti dari latar belakang masalah. Uraian latar belakang masalah bisa mulai dari yang bersifat umum kemudian mengeruncut ke hal-hal yang bersifat khusus. Metode ini disebut metode penulisan induktif. Sebaliknya uraian juga dapat dimulai dari yang bersifat khusus kemudian mengerucut ke hal yang bersifat umum. Metode ini disebut uraian deduktif. Hal yang perlu kita pahami adalah jangan mengkacaukan latar belakang masalah dengan permasalahan. Mari kita lihat contoh berikut:
Permasalahan: Banyak siswa yang pasif ketika melakukan kegiatan kerja kelompok. Gejala ini harus dijelaskan secara rinci  bukti-buktinya, berapa jumlah siswa yang tidak aktif dalam kerja kelompok, berapa jumlah siswa yang aktif, apa alasan siswa tidak aktif .  Setelah itu uraikan latar belakang banyaknya siswa yang pasif dalam kerja kelompok misalnya tidak ada pembagian kerja, sesama anggota kelompok tidak kompak, tidak mengerti tugas yang harus dikerjakan, sesama anggota kelompok sedang mengalami konflik, dan seterusnya.
  • Identifikasi Masalah  (optional) 
Dalam mengidentifikasi masalah sebaiknya anda tuliskan semua masalah pembelajaran yang anda alami dalam bentuk rincian. Misalnya
·  Siswa tidak ada yang berani menjawab pertanyaan guru
·  Siswa tidak berani bertanya
·  70% siswa membuat catatan pada buku yang berganti-ganti
·  Dalam belajar kelompok siswa banyak yang mengandalkan temannya
·  Siswa tidak berpartisipasi dalam kerja kelompok, dan seterusnya.
  • Rumusan Masalah
Pilihlah satu masalah dari sekian banyak masalah yang teridentifikasi  dengan catatan: mendesak untuk dipecahkan, nilai strategisnya sangat penting , dan sudah ditemukan alternatif pemecahannya.  Perumusan masalah meliputi dua variabel yaitu variabel primer (variabel terikat) dan variabel skunder (variabel bebas). Contoh perumusan masalah: Apakah  partisipasi kerja kelompok dapat meningkat melalui penerapan metode pembelajaran kelompok dengan teknik investigasi group? Bagaimanakah perhatian siswa melalui penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS?  Rumuskan masalah secara singkat, jelas dan padat.
  • Pemecahan Masalah
Dalam  subbab ini kita menguraikan masalah yang dipilih dan tindakan pemecahannya  misalnya bagaimana cara penggunaan media visual dikelas untuk menarik minat dan perhatian siswa. 
Oke, teman-teman silahkan terapkan dulu tips diatas, jika butuh dokumen Standar Nasional Pendidikan, UU Sikdiknas, dan Permendiknas yang berhubungan dengan kurukulum silahkan download   disini





Load disqus comments

0 komentar