Palung laut merupakan relief dasar laut berupa jurang sangat dalam, curam dan bentuknya menyerupai huruf V. Proses terbentuknya palung berkaitan dengan gejala pergeseran kerak bumi (gejala tektonis) yang membentuk relief daratan dan samudera.

Lempeng samudera dan benua yang saling bergeser akan saling bertabrakan. Lempeng samudera yang lebih lunak menghunjam ke bawah lempeng benua kemudian meleleh dan berubah menjadi magma. Bila tumpukan magma tersebut terus bertambah dan menjadi sangat besar, akhirnya menyebabkan terjadinya hal-hal sebagai berikut:
- Magma akan menerobos lempeng benua diatasnya melalui retakan atau patahan membentuk deretan pegunungan api.
- Bila tumpukan energi di daerah penunjaman sangat besar, maka energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Getaran ini disebut gempa bumi tektonik.
- Tekanan tenaga ke atas dari magma dan energi yang terkumpul di daerah penunjaman, akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga kulit bumi bisa melengkung atau bahkan patah sehingga terbentuklah patahan dan lipatan. Gejala ini disebut tektonisme.
- Tempat penghujaman lempeng samudera dengan lempeng benua disebut zona subduksi. Zona ini merupakan sumber gempa bumi tektonik dan disepanjang zona subduksi terbentuklah palung laut (dasar laut yang sangat dalam dan curam berbentuk huruf V)
![]() |
struktur dasar laut Palung Mariana di Samudera Pasifik |
- Palung Mariana (Pasifik) 11.033 m
- Palung Tonga (Pasifik Selatan) 10.800 m
- Palung Philipina 10.057 m
- Palung Kermadec (Pasifik Selatan) 10.047 m
- Palung Kuril (Jepang) 9.750 m
- Palung izzu (Jepang) 9.695 m
- Palung New Britanian 8.940 m
- Palung Puertorico (S Atlantik) 8.605 m
- Palung Yap (Pasifik) 8.527 m
- Palung Jepang 8.412 m
6 komentar